Kuala Lumpur (KABARIN) - Hampir 80 persen destinasi wisata utama di Aceh terdampak banjir dan longsor, menurut Wakil Sekretaris DPD ASITA Aceh Afri Yordan.
"Data yang kami peroleh dari dinas terkait, hampir 80 persen terdampak. Terutama di Takengon, itu ada wisata danau dan wisata adventure lain seperti wisata hiking-nya, terdampak longsor," kata Afri Yordan.
Afri menyampaikan hal tersebut setelah menjadi pembicara dalam acara "Promosi Destinasi Wisata Indonesia dan Promosi Pemanfaatan Kerja sama QR Cross Border Payment" di Penang, Malaysia.
Beberapa kafe di pesisir yang biasanya ramai dikunjungi turis juga rusak, ditambah akses jalan ke beberapa kawasan wisata ikut terputus.
"Yang masih aman di kawasan gunung di atas seperti Burtelege," tambahnya.
DPD ASITA Aceh mendorong pemerintah lebih aktif memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat serta pelaku wisata di Serambi Mekah itu.
"Upaya kami untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah, khususnya untuk membantu destinasi wisata, tetap kami lakukan. Kami juga berupaya membagikan bantuan-bantuan ke beberapa destinasi wisata, contohnya di Aceh Besar," ujar Afri.
Di Aceh Besar, beberapa objek wisata terkena banjir, termasuk area wisata durian.
Turis mancanegara yang paling banyak datang ke Aceh berasal dari Malaysia, mereka biasanya tertarik dengan wisata religi seperti Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh yang masih aman.
"Berdasarkan data hampir sekitar 60 persen sampai 70 persen itu wisatawan dari Malaysia. Sisanya kebanyakan dari Eropa, Asia, dan Timur Tengah," ungkap Afri.
Dari sisi bencana, banjir dan tanah longsor di Aceh tahun 2025 dampaknya lebih luas dibanding tsunami 2004 karena melanda hampir seluruh wilayah utama Aceh.
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh mencatat hingga Kamis malam sedikitnya 326 korban meninggal dunia dan 167 lainnya masih hilang akibat banjir dan longsor.
Pemerintah terus berupaya menangani bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025